Bagaimana Menjadi Wirausahawan Handal?


Panitia Seminar
Sebagai bentuk partisipasi aktif Beswan Djarum Djogja (Bedjo) angkatan ke-26 dalam berbagi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa yang tinggal di Yogyakarta, pada Sabtu 11 Juni 2011 Bedjo meyelenggarakan Seminar Entrepreneurship. Bertempat di Auditorium Kampus Bonaventura, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kurang lebih ada 200 mahasiswa yang mendaftar untuk bisa mengikuti acara ini. Karena panitia menyediakan tempat terbatas, maka hanya 100 mahasiswa terpilih yang dapat berpartisipasi. Padahal, panitia hanya mempublikasikan poster dalam waktu tiga hari sebelum acara diselenggarakan. Tentu, antusiasme mahasiswa yang besar untuk mengikuti acara ini tidak lepas dari keinginan untuk belajar tentang kewirausahaan dari dua orang narasumber yang sudah cukup dikenal.

Mahasiswa yang ikut serta, berasal dari latar belakang Universitas yang bervariasi. Ada yang kuliah di Universitas Atma Jaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Indonesia, Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Keberhasilan ini tentu juga tidak lepas dari kesolidan dan kerja sama yang baik antar panitia. Saling membahu antar satu dan yang lain. Meskipun sebenarnya acara ini adalah program kerja bidang Eksternal Bedjo yang diketuai oleh Yudit Kuntardi (Kebetulan waktu itu sahabat Yudit tidak bisa hadir/di rumah sakit karena patah kaki-habis dari kecelakaan. Sampai saat ini dia masih menjalani proses penyembuhan di rumah. Cepat sembuh sobat!)

Nurul Selaku Panitia Memberi Sepatah Kata
Membangkitkan Jiwa Kewirausahaan
Pada acara seminar ini panitia sengaja mengangkat tema kewirausahaan untuk membangkitkan semangat para mahasiswa di bidang kewirausahaan. Di tengah masih tingginya tingkat pengangguran di kalangan mahasiswa di Indonesia ketika lulus kuliah. Oleh karena itu, acara ini difokuskan untuk membangkitkan gairah kewirausahaan di kalangan mahasiswa, yang nota bene adalah generasi harapan di masa depan. Hal itu juga di ungkapkan oleh pembina Beswan Djarum Djogja, Pak Anton, dalam sambutannya di acara tersebut. Dia mengajak mahasiswa cepat bangkit dari keterpurukan ini, dengan cara menanamkan jiwa kewirausahaan sejak sedini mungkin.

Ibu Linda Sedang Persentasi
Ada dua narasumber yang dihadirkan pada seminar interpreneurship ini. Pertama adalah ibu Linda Kusuma, seorang pakar Feng Shui. Seorang narasumber yang telah lama belajar dan menekuni Feng Shui. Dia pernah menghadiri acara Feng Shui di Singapura bersama Grandmaster Vincent Koh, Raymond Lo di Hongkong, dan Fransic Le Yau di Malaysia. Untuk mengenal lebih jauh tentang sepak terjang ibu Linda, Anda bisa kunjungi di alamat web ini www.fengshuikita.com. Di alamat web ini Anda akan menemukan banyak tulisan ibu Linda seputar Feng Shui.

Dalam sesi pertama, Ibu Linda memaparkan seputar bagaimana menjadi seseorang wirausaha yang handal, yaitu dengan terlebih dahulu mengetahui potensi-potensi diri lewat penafsiran tanggal lahir. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana peluang tentang diri sendiri silakan gunakan fasilitas www.3dglobe.com. Pada alamat web ini Anda tinggal memasukkan tanggal lahir dan mengisi pertanyaan yang ada, selanjutkan Anda akan dianalisis bagaimana peluang Anda menjadi seorang membisnis yang profesional dan mengetahui potensi bisnis seperti apa yang sebaiknya Anda tekuni.

Sesi kedua diisi oleh bapak Yoyok Heri Hahyono, seorang pemilik rumah makan Spesial Sambal atau yang sering disebut SS. Sampai pada tahun 2011, pak Yoyok sudah memiliki 47 cabang di 20 kota dengan 650-an karyawan. Bahkan beberapa tahun terakhir, dia mulai beranjak mengembangkan Special Susu di daerah Yogyakarta.

Pak Yoyok Sedang Persentasi
Pak Yoyok dengan panjang lebar menceritakan bagaimana sejak dari awal memulai bisnis hingga akhirnya sukses di saat sekarang. Dia mengungkapkan: “Tidak ada kesuksesan yang hanya dicapai dengan semalam. Tidak ada yang instan. Saya sangat menentang buku yang provokatif. Kalau sesuatu yang dilakukan dengan instan, maka ia akan rapuh. Sukses ada di dalam diri kita. Konsep sukses bagi saya adalah bekerja dengan kemampuan terbaik. Tanpa digelisahkan dengan hasilnya”. Begitulah dia memulai pembicaraan pada sesi kedua. Pak Yoyok juga menceritakan secara detail bagaimana dia juga harus jatuh bangun menjalani bisnis SS.

Dia selanjutnya bercerita apa saja yang melatarbelakangi kesuksesannya berbisnis dalam dunia masakan, “Sejak kecil hobi saya adalah masak. Dan saya menikmati belanja di pasar. Proses masak saya betul-betul menikmati. Hobi ketika diangkat menjadi profesi maka akan nampak lebih bermakna. Seperti halnya pelukis, yang ada dalam pikirannya adalah idealisme. Profesi apapun bisa dicintai jika dilakukan dengan cara yang benar. Intelegensi juga butuh. Ketika saya membangun, juga harus membuat konsep. Apa yang kita pelajari di kampus bisa kita terapkan di dunia nyata. Kuliah memberi konsep berpikir. Ketika lulus kita butuh dilatih. Belum sampai pada tahap mencari solusi secara praktis. Pertama saya memiliki modal 9 juta, 3 juta tabungan sendiri, 6 juta dari hutang sepupu saya. Ini sebuah pencapaian yang tidak pernah saya duga. Saya melakukan step by step”.

Berikut ini saya sajikan beberapa potongan jawaban lengkap ketika pak Yoyok ditanya oleh para peserta seminar:

Bagaimana cara bapak membangun dan mengelola bisnis SS?
Mulailah dari yang disenangi, anti lelah. Meskipun lapar kita tetap semangat. Motivasinya penuh. Kenapa sambel? Ada semacam surveinya sedikit. Ketika saya masak, yang saya otak atik adalah sambel. Survey eksternal, saya lihat pecel lele beberapa warung; kenapa ini laris, oo… ternyata karena sambelnya enak. Di jogja kan awalnya sambel terkenal manis dan gurih. Sekarang saya tampilkan sambel dengan karakternya yang pedas.

Jumlah pembisnis di Indonesia sangat sedikit ketimbang negara lain, apakah ini gara-gara pendidikan kita yang tidak dipersiapkan untuk meyiapkan kemampuan untuk siap kerja?
Jiwa interpreneur adalah jalan untuk menuju sukses, suka tantangan dan kreatif. Siapapun berhak sukses, tidak harus berwirausaha. Saya tidak pernah ikut seminar bisnis. Bahkan tiga bulan ketika saya akan mendirikan warung SS, saya masih punya cita-cita menjadi tentara. Tiga bulan kemudian saya mendirikan SS. Sistem pendidikan kita tidak menyiapkan kita untuk siap kerja, tapi hanya siap untuk dilatih dan diisi. Pengusaha besar, banyak yang tidak lulus kuliah. Bahkan sistem di luar negeri pun. Ini berangkat dari kita sendiri, dari luar sekolah.

Bagaimana bapak menjaga eksistensi SS?
SS harus menjaga konsistensi; meski cabe bertambah mahal, tetap saja harganya jangan berubah. Setiap kejadian dalam hidup tidak selalu indah. Keindahan bisa dilihat dari ketika kita sabar. Apabila kita marah kita yang rugi. SS pernah 8 bulan rugi. Saya tidak menyerah, saya harus bersabar.

Apakah kita harus punya teori “kepepet” atau ide gila dalam berbisnis?
Modalitas yang paling utama adalah mental. Bisnis apapun akan maju. Saat ini saya memulai warung Spesial Susu. Tidak gilapun tidak apa-apa, dan tidak orisini pun tidak apa-apa. Tapi saya ingin membuktikan jika fokus maka akan baik. Kekuatannya dimana? Saya harus merawat dengan cara; susunya benar-benar enak dulu. Jangan warungnya dulu, tapi isinya yang harus di fokuskan.

Pernah tidak pak Yoyok ditipu?
Saya sering ditipu, bahkan meskipun saya tahu dengan jelas ada orang yang mau menipu, tetap saya layani. Saya sama sekali tidak menyentuh hal-hal mistik dalam menjalankan bisnis. Bukan karena tidak percaya, tapi saya akan melakukan dengan hal-hal yang wajar. Apakah rejeki ditentukan dengan angka-angkanya? Meskipun saya rugi, ada korupsi, saya tidak galau. Saya tidak sedih karena hilangnnya sesuatu. Saya lebih tentram melakukan dengan cara-cara yang benar. Berpikir positif. SS orientasinya adalah pada proses.

Pernahkah menemukan titik kejenuhan?
Dalam berbis saya tidak jenuh, tapi dalam bekerja iya, pernah jenuh. Makanya saya meciptakan keindahan-keindahan kecil, entah itu menulis atau membaca, atau juga memelihara ikan. Maka saya sarankan kepada karyawan untuk memperindah meja-meja mereka dengan uang perusahaan agar mereka tidak jenuh. Perusahaan berusaha mencegah kejenuhan kepada karyawan.

Apakah takut dengan adanya pencurian di SS?
Saya tidak ingin energi saya dihabiskan dengan memikirkan atau digelisahkan oleh kecurigaan-kecurigaan. Makanya, saya menciptakan audit-audit internal. Sistem yang kuat, inilah yang akan mengontrol.

Apakah motivasi mendirikan SS sejak semasa kuliah?
Saya bekerja karena keadaan psikologi pribadi, saya merasa salah memilih jurusan. Di Jurusan Kimia saya tidak betah. Kerja adalah pelarian, organisasi di kampus juga pelarian. Saya merasa tidak bersalah tidak kuliah karena aktivitas di organisasi dan di luar. Ini murni karena pelarian dan mendapatkan uang. Makanya, selesaikan dulu kulian. Merintis usaha jangan disambi, tapi harus betul-betul menyatu. Sama halnya dengan kuliah, jika setengah-setengah maka tidak akan baik. Bisa tidak kita menyicil dari sekarang, ketika masih kuliah? Maka matangkanlah terlebih dahulu, sehingga ketika lulus akan lebih cepat dalam berbisnis. Akan semakin matang. Kita tidak akan menjadi pemimpin yang baik, jika kita tidak menjadi pekerja yang baik. Kebijakan saya yang ada saat ini, karena terinspirasi dari waktu saya bekerja.

Bagaimana setiap cabang bisa mempunyai produk yang sama?
Kita tidak bisa persis sama, meski sudah ada SOP, itu tetap tidak bisa. Kekuatan SS secara umum, ada pada kualitas bahan-bahannya, seperti bahan baku utama, trasi, cabe, dan resep. Ada benang merahnya, SS pedas dan asin.

Bagaimana strategi SS memotivasi karyawan?
Makanan itu pengalaman batin. Kita harus juga tumbuhkan budaya; suasana yang baik. Karyawan harus tersenyum. Meniru orang lain. Kemudian sempurnakanlah dengan caramu sendiri.

Inilah sedikit coretan dari saya, setelah mengikuti acara Seminar Entrepreneurship yang diadakan oleh Beswan Djarum Yogyakarta. Semoga bermanfaat. Beranikah Anda menjadi seorang entrepreneur? find your passions, expand your idea, be your intrepreneur!

Komentar

Postingan Populer