Outbound; Achievement Motivation Training


Beswan Djarum dari Yogyakarta
Berakhirnya pelaksanaan “Outbound: Achievement Motivation Training” batch (kelompok) ke-3 pada tanggal 09 sampai 12 Pebruari 2011 di Cikole, Lembang, Jawa Barat, maka berakhir pula pelaksanaan Outbound Training bagi penerima program Beasiswa Djarum pada tahun ini.

Masih segar dalam ingatan saya. Betapa kegiatan Outbound Training telah memberikan warna yang luar biasa dalam perjalanan hidup saya mengarungi kehidupan. Dari sini, saya semakin sadar, betapa proses pendidikan tidak harus selalu berlangsung di lembaga pendidikan formal, seperti lembaga persekolahan atau pun juga di lembaga perguruan tinggi. Kegiatan Outbound Training adalah sebagai salah satu proses dari pendidikan dalam pembentukan karakter bagi seseorang. Dalam kegiatan ini saya belajar banyak hal, salah satunya, bagaimana saya harus berani menghadapi semua rintangan, tanpa ada keinginan untuk menyerah sebelum berusaha melewatinya, siap menjadi pemimpin, siap pula dipimpin oleh orang lain. Terlebih, dalam kegiatan ini saya dilatih untuk memiliki mental sang juara dalam kondisi apapun.

Keberangkatan
Untuk mengikuti kegiatan Outbound Training, saya berangkat bersama 19 Beswan Djarum lain dari DSO Yogyakarta menggunakan bis yang disediakan oleh Djarum. Cukup lega tempat duduk yang tersedia, bahkan ada beberapa kursi yang kosong. Karena, 13 Beswan Djarum lain dari Yogyakarta sebagian lebih dulu telah mengikuti Outbound Training pada batch satu dan sebagian lagi batch dua. Batch terakhirlah, yang paling banyak diikuti oleh teman-teman Beswan Djarum DSO Yogyakarta.

Perang Dimulai
Dalam perjalanan ke lokasi, Cikole, Lembang, Bandung. Teman-teman Beswan Djarum dari Yogyakarta ditemani Pak Didik, perwakilan dari Djarum, sebagai penyedia obat-obatan apabila suatu waktu salah satu dari anggota teman Beswan Djarum Yogyakarta ada yang sakit. Pak Didik, juga memberi pengarahan di dalam bis selama perjalanan. Kebetulan, selama perjalanan saya duduk di belakang satu baris dengan pak Didik, untuk itu, saya habiskan sebagian waktu selama perjalanan sharing banyak mengenai perjalanan dia meniti karier.

Setelah dua belas jam perjalanan, rombongan saya pun tiba di lokasi dimana kegiatan Outbound dilaksanakan. Sampai di sana, rombongan saya disambut baik oleh kru Zone 235. Sebelum dipersilahkan menaruh barang-barang di tempat penginapan, panitia melakukan pengecekan kesehatan terhadap semua peserta. Kemudian setiap peserta diberikan dua kaos seragam untuk Outbound, topi, dan name card. Setelah itu, saya beserta teman-teman dipersilakan untuk makan terlebih dahulu, dan selanjutnya dipersilakan mencari kamar penginapan agar cepat-cepat beristirahat, karena kegiatan selama tiga hari selanjutnya akan padat. Setelah saya rasakan, memang betul, kegiatannya betul-betul padat.

Persiapan di Pagi Hari
Di tempat penginapan, Beswan Djarum laki-laki dari tiap-tiap DSO digabung menjadi satu. Begitu juga Beswan Djarum perempuan, menempati satu tenda besar. Yang membedakan, kamar mandi untuk bagian perempuan dekat dengan tenda penginapan. Sedang bagian laki-laki harus rela mengalah dengan memakai kamar mandi yang berjarak kira-kira 200 meter dari tenda.

Saya merasa senang bisa berkumpul dengan banyak Beswan Djarum dari luar daerah. Di tenda ini pula, saya bisa saling bertukar pengalaman dan bercerita banyak mengenai apapun. Ada banyak teman yang bisa saya kenal baik yang berasal dari RSO Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Meski di malam pertama saya merasa sangat mengatuk, sehabis perjalanan dari Yogyakarta, tapi beberapa saat saya sempatkan untuk mengobrol bersama. Sampai akhirnya tanpa sadar saya tertidur pulas.

Persiapan untuk Perang
Bermain
Keesokan harinya, di hari pertama, sebelum jam tujuh pagi, semua para Beswan Djarum bersiap-siap mengikuti upacara pembukaan Outbound Training. Di waktu inilah, semua Beswan Djarum diberikan penjelasan sedikit mengenai hakekat pelaksanaan Outbound sekaligus dijelaskan pengenai permainan apa saja yang akan dimainkan selama Outbound Training berlangsung. Dengan antusias, saya menyimak penjelasan di pagi itu. Saya berpikir, inilah pertama kalinya saya mengikuti Outbound Training yang dipandu orang-orang terlatih dilengkapi fasilitas yang memadai. Sehingga saya berharap besar bisa mengikuti semua serangkaian permainan dengan baik.

Setelah upacara selesai dilaksanakan, maka dibuatlah pengelompokan menjadi sepuluh kelompok. Lima kelompok terdiri dari perempuan semua, separuhnya lagi terdiri dari kelompok laki-laki. Waktu itu saya masuk dalam kelompok delapan. Tentu kelompok saya adalah semuanya laki-laki. Target dari masing-masing kelompok adalah mengumpulkan pita sebanyak-banyaknya. Apabila salah satu kelompok berhasil mengumpulkan pita terbanyak. Maka kelompok itulah yang akan dianugerahkan sebagai pemenang.

Instrukstur dari Zone 235 menyemangati agar masing-masing kelompok berkompetisi dengan maksimal untuk mengumpulkan pita yang terbanyak untuk memenangi kompetisi tersebut. Ada dua puluh macam game (permainan) yang harus dilalui dengan baik oleh masing masing kelompok. Jika dalam salah satu permainan dilakukan dengan sukses tanpa hambatan maka akan mendapatkan satu pita. Benar-benar suatu kebanggan bagi saya, ternyata kelompok saya menjadi pemenang dalam perhelatan Outbound Training batch ke-3. Memang, saya beserta teman kelompok mulai optimis memenangi kompetisi di hari berikutnya, karena di hari pertama kelompok saya berhasil mengumpulkan pita paling banyak. Akhirnya di hari terakhir permainan, masing-masing orang dalam kelompok saya mendapatkan kaos tambahan sebagai hadiah kelompok pemenang.

Membuat Kelompok
Saya pikir sangat sulit salah satu kelompok bisa memenangi kompetisi jika tidak ada team work (kerja sama) yang baik antar perorangan. Karena dalam permainan yang disajikan tidak hanya permainan yang mengandalkan kelincahan individu tapi juga kelincahan dalam berkelompok. Di mana masing-masing kelompok harus berusaha menyelesaikan permainan dengan baik dengan didukung kerja sama yang baik pula. Di sinilah sebenarnya dari masing-masing Beswan Djarum dilatih bagaimana pentingnya jalinan kerja sama antar individu agar bisa memecahkan persoalan.

Di hari pertama, permainan yang diberikan bersifat permainan yang mengandalkan pada kemampuan masing-masing individu. Seperti Jembatan Tali 2, Flying Fox, Human Jump, Jembatan Tali 3, Turun Tebing, dan Sky Run. Permainan yang cukup menengangkan dan rumit untuk dilalui oleh kelompok saya adalah permainan Jembatan tali 2. Dimana setiap orang harus menyeberang lembah dengan media sling baja. Dengan ketinggian 15 meter, jarak bentang 25 meter. Setiap tiga orang yang diseberangkan, tantangan yang akan dihadapi tidak hanya melewati tali yang ada, tapi tiap orang dalam regu harus bekerja keras melewati goyangan tali yang mainkan oleh panitia dari Zone 235. Sehingga rata-rata tangan teman-teman dalam permainan ini merasakan sedikit kesakitan karena harus menahan tubuh agar tidak terjatuh ke jurang. Syukur, kelompok saya berhasil melewati permainan ini dengan baik dan mendapat satu pita.

Hari kedua, permainan lebih mengandalkan pada kelincahan dan kekuatan kerja sama antar kelompok, untuk melewati semua rintangan yang harus dihadapi dalam permainan. Antara lain Spider Web, Water Bridge-2, Fill The Water The Ball Can Up, Dry Boat, Trust Fall, Six in Pact, Sliding Ball, Pipe and Ball, The Maze, The Block, Blind Man Walking, Folding Carpet Rayap Tali-1, Painball (War Game). Permainan yang cukup seru di lakukan oleh kelompok saya adalah permainan Water Bridge-2. Permainan ini adalah tahapan terakhir bagi kelompok saya. Akhirnya bukan pita yang dikejar dalam permainan ini, akan tetapi permaianan ini oleh kelompok saya dijadikan saling mencebur satu sama lain ke dalam air. Sangat seru saya beserta taman-teman satu kelompok melewati permainan yang satu ini. Yang semula kelompok saya cukup serius mengejar kemenangan tapi di sini saya merasakan adanya kebersamaan, karena antara teman satu dengan yang lain sudah mulai akrab. Saya pun hanya bisa tertawa. Permainan yang tak kalah serunya juga, adalah permaian Painball, berkat kerjasama yang baik, kelompok saya memangi dua ronde permainan.

Jalan-jalan Ke Takuban Perahu
Setelah acara Outbound Training berakhir. Suwarno M Serad, sebagai Public Affairs Director dari pihak Djarum menutup acara dengan merefleksikan apa-apa sebenarnya manfaat yang bisa diambil dari kegiatan Outbound Training. Setelah itu Beswan Djarum bernyanyi bersama sebagai tanda bahwa kebersamaan di Beswan Djarum harus selalu dijaga dan dibangun secara berkesinambungan.

Akhirnya, keesokan harinya, kelompok saya dari DSO Yogyakarta, mampir ke Takuban Perahu, Bandung, sebelum memutuskan kembali ke Yogyakarta. Di tempat ini dengan leluasa saya beserta teman-teman berfoto-foto bersama. Karena selama kegiatan Outbound berlangsung, kamera dan HP di kumpulkan ke panitia. Baru ketika acara berakhir barang-barang peserta dikembalikan.

Semoga dengan pelaksanaan Outbound Training di tahun ini. Saya bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Tidak lagi menjadi pecundang, tapi harus memiliki mental pemenang. Selalu siap untuk bekerja sama dengan orang lain dengan prinsip kebersamaan yang seutuhnya.

Komentar

Postingan Populer