Catatan Lengkap Kasus Munir
Judul Buku : Kasus Pembunuhan Munir; Kejahatan yang sempurna
Penulis : Wendratama
Penerbit : Gramedia
Cetakan : Agustus, 2009
Tebal : viii + 263 halaman
Munir, seorang mantan koordinator Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan
Korban Tindak Kekerasan) pantas dijuluki sebagai pahlawan orang hilang. Dia
seorang pejuang HAM sejati yang gigih dan berani. Keberaniannya jauh melampaui
sosok pisiknya yang kerempeng. Namun, sayang, Direktur Eksekutif Lembaga
Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial kelahiran Malang 8 Desember 1965
ini, wafat dalam usia relatif muda, 39 tahun, dalam penerbangan menuju
Amsterdam, 7 September 2004.
Pejuang hak asasi manusia (HAM) itu, pergi untuk selama-lamanya. Bangsa
ini kehilangan seorang tokoh muda yang dikenal gigih membela kebenaran sejak
Pak Harto masih berkuasa. Saat menjabat Koordinator Kontras namanya melambung
sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika
itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari
Kopassus. Setelah Pak Harto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan
Danjen Kopassus (waktu itu) Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim
Mawar.
Dia pun memperoleh The Right
Livelihood Award di Swedia (2000) sebuah penghargaan prestisius yang disebut
sebagai Nobel alternatif. Sebelumnya, Majalah Asiaweek (Oktober 1999) menobatkannya
menjadi salah seorang dari 20 pemimpin politik muda Asia pada milenium baru dan
Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
Sementara, kendati namanya sudah mendunia, Munir tetap hidup bersahaja. Direktur
Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial (2004) ini, tinggal
di rumah sederhana dan ke mana-mana naik sepeda motor. Sekali waktu motornya pernah
dicuri. Padahal ia pun sering mendapat ancaman. Saat membongkar kasus
pembunuhan aktivis buruh Marsinah, ia pun diancam akan dijadikan sosis oleh
orang yang mengaku aparat keamanan. Begitu pula ketika dia membongkar kasus
penculikan aktivis mahasiswa pada akhir kekuasaan Soeharto.
Kehadiran buku Kasus Pembunuhan Munir ini berasal dari pengamatan penulis, wendratama,
catatan resmi seperti catatan pengadilan, laporan investigasi Garuda Indonesia,
atau wawancara dengan orang yang terlibat langsung atas tragedi kematian Munir.
Dengan penuturan yang mendalam, dilengkapi dengan sumber lain yang
teridentifikasi di dalam teks, misalnya media atau orang yang tidak terlibat
memberi wawasan mendalam kepada pembaca seputar kasus ini. Buku ini bisa
menjadi sumbangan besar di tengah kebutuhan masyarakat akan dokumentasi tentang
kasus munir.
Komentar