Prakata Ratih Kumala Dewi untuk Buku Potret Realita Pendidikan Masa Kini
Judul Buku : Buku Potret Realita Pendidikan Masa Kini
Penulis : M Nurul Ikhsan Saleh, dkk.
Penerbit : IPB Press, Bogor
Cetakan : September, 2011
Tebal : vi + 149 halaman
Tahun 1945 menjadi tahun penting dalam catatan sejarah dunia khususnya bagi
Jepang yang saat itu merupakan salah satu tokoh utama dalam perang dunia II. Tidak
ingin kehilangan kesempatan, sebuah negara dengan kekayaan yang melimpah saat
itu juga segera melepaskan diri dari jajahan Negeri Matahari tersebut. Itulah negara
kita yang mendeklarasikan kemerdekaan tepat pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bom yang jatuh di Nagasaki dan Hiroshima dalam sekejap mata menghancurkan
Jepang, dan membuat Indonesia merdeka. Dua negara yang sama-sama membangun
kembali negerinya dari titik nol menunjukkan fakta yang begitu ironis. Logika berbicara,
negara yang cepat maju karena lebih awal berkesempatan membangun diri tentu
bangsa kita, Indonesia. Akan tetapi, bahkan Hiroshima dan Nagasaki yang hancur
kembali pun dapat bangkit kembali dengan infrastruktur yang jauh melebihi
Indonesia.
Kunci kesuksesan negara Jepang membangun diri ternyata adalah peduli
terhadap pembangun Sumber Daya Manusia
dengan cara memperhatikan pendidikan masyarakat. Langkah awal yang dilakukan
pemerintah Jepang pasca bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) pada
tahun 1945 itu adalah mengirim pelajar-pelajar Jepang ke luar negeri untuk
belajar dengan misi membangun Jepang kembali. Buku-buku Barat diterjemahkan ke
adalam bahasa Jepang agar mempermudah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi
Barat. Kemudian buku-buku pengetahuan itu dijual dengan sangat murah sehingga
mempermudah masyarakat memperolehnya. Dari situ timbulah kegemaran membaca pada
sebagian besar masyarakat Jepang. Jepang sadar betul ujung tombak pendidikan
adalah guru. Maka pemerintah dan masyarakat Jepang sangat menghargai sosok
seorang guru, baik secara finansial maupun moral. Robert C. Christopher, mantan
koresponden majalah Newsweek yang tinggal di Jepang pernah berujar, ”lihatlah
sikap para guru Jepang, perhatian mereka sampai ke totalitas kehidupan murid
mereka”.
Sementara, bagaimanakah Indonesia saat itu? Jelas bahwa Negeri Matahari
yang memberi start point yang sama seperti kita dalam membangun
negerinya, menjadikan pendidikan sebagai salah satu solusi untuk permasalahan
bangsa kita. Sementara hingga saat ini, pendidikan di Indonesia masih dianggap
sebagai salah satu permasalahan pelik yang tak kunjung usai dan habisnya. Padahal,
begitu banyak produk samping hasil permasalahan pendidikan yang hingga saat ini
ternyata menjadi masalah yang sangat besar di negera ini, antara lain ialah
kemiskinan, kejahatan, dan pengangguran.
”Potret Relitas Pendidikan Indonesia Masa Kini” hadir sebagai salah satu
buah pemikiran anak-anak negeri dalam memandang kondisi pendidikan bangsanya. Berbagai
potret kehidupan anak bangsa menunjukkan betapa berharganya pendidikan bagi
generasi emas bangsa sebagai salah satu lukisan masa depan di wajah-wajah yang
membangun mimpi di tanah ini. Berbagai ide, informasi, dan opini pun juga
muncul sebagai salah satu fakta yang dikemas dalam bentuk essai oleh para
praktisi akademisi yang peduli akan nasib pendidikan negeri ini.
Buku ini hadir sebagai persembahan kami, generasi muda yang bertekad dengan
sepenuh hati untuk membangun negeri ini melalui pendidikan yang tengah kami
jalani. ”Pendidikan murah dan berkualitas” adalah kata kunci dari harapan kami
dan seluruh anak negeri ini. Buku ini hadir sebagai suara hati kami dan suara
hati anak negeri lain, tentang kenyataan dan harapan kami terhadap kemajuan
pendidikan di Negeri Khatulistiwa yang kaya akan sumber daya hayati ini.
Komentar