Berbagi Profesi Lewat Kelas Inspirasi
Foto Bersama Siswa SDN 30 Inp Ulidang Bersama Kapolsek Sendana |
Pagi itu tiba-tiba anak-anak Sekolah Dasar 30 Inpres
Ulidang riuh, berlarian ketakutan. Ada yang tergesa-gesa mengambil tasnya untuk
dibawa pulang. Ada pula yang sembunyi di belakang gedung sekolah. Pemandangan
seperti ini sering kali terlihat ketika ada dokter-dokter dari Puskesmas datang
untuk memeriksa kesehatan anak-anak. Kali ini beda, bukan dokter yang datang
tapi Kapolsek setempat dengan tubuh besar diiringi empat prajurit yang
mengiringinya datang ke sekolah.
Kami pun dari guru-guru langsung menenangkan
anak-anak yang berhamburan. Kami menjelaskan bahwa kedatangan polisi ke sekolah
bukan untuk menangkap anak-anak, akan tetapi para polisi tersebut ingin bermain
dan belajar bersama anak-anak. Salah satu anak menghampiri saya dengan raut
muka ketakutankemudian bertanya dengan nada bicara khas Mandar“Pak ada polisi
pak! Siapa yang mau ditangkap pak?”. “Tidak usah takut nak, mereka mau bermain
dan belajar bersama kamu” jawab saya. Saya dan guru-guru mengajak anak-anak agar
bersalaman dengan polisi yang datang. Sebagian dari anak-anak pun tenang dan
berani bersalaman.
Hari itu, 30 Agustus 2013, anak-anak penasaran sekali dengan kedatangan polisi. Mereka bertanya-tanya apa yang hendak dilakukan para polisi tersebut. Bahkan ketika kami para guru mempersilahkan rombongan polisi masuk ke kantor, anak-anak pada mengikuti dari belakang kemudian mengintip dari jendela dan pintu depan kantor. Mata-mata nanar anak-anak yang polos itu hampir semua terfokus menatap ke senjata laras panjang yang dibawa salah satu prajurit dengan tubuh tinggi menjulang.
Kedatangan polisi tersebut bukanlah sebuah kebetulan.
Saya beserta jajaran guru di SDN 30 Inp Ulindag sengaja mengundang Alwi Sahri
selaku Kopolsek Sendana untuk mengisi Kelas Inspirasi. Sebuah kegiatan yang
belum pernah diinisiasi di sekolah tersebut sebelumnya. Dimana khusus pada hari
itu anak-anak diperkenalkan secara langsung dengan profesi polisi dan
tugas-tugas yang diembannya. Seluruh siswa dari kelas satu sampai kelas enam
dikumpulkan di salah satu ruangan untuk belajar dan bermain bersama Kapolsek tersebut.
Alasan dihadirkannya polisi di sekolah adalah
berdasar pada cita-cita anak-anak yang sebagian besar ingin menjadi polisi,
dokter dan tentara. Maka sekolah menginisiasi kegiatan dengan mendatangkan Polisi
secara langsung dihadapan anak-anak agar mereka punya gambaran secara nyata
bagaimana profesi seorang polisi. Meskipun sebenarnya pada awalnya, menjadi
pemandangan yang lucu di mana di satu sisi anak-anak ingin menjadi dokter dan
polisi, tapi di sisi lain dikala mereka melihat dokter dan polisi anak-anak
pada ketakutan.
Di waktu semua anak-anak di sekolah sudah masuk
ke dalam satu kelas kemudian Kopolsek menyusul masuk ke dalam kelas. Begitu pun
dengan semua guru-guru mereka semuanya ikut masuk. Jadi bisa dibayangkan betapa
sesaknya ruangan itu. Ruangan kelas yang tidak terlalu besar di isi dengan 162
anak beserta 8 guru. Semua anak-anak dan guru-guru duduk melantai selain Kepala
Sekolah dan Kapolsek yang duduk di atas bangku agar semua peserta di ruangan
itu bisa melihat dengan jelas. Selaku MC Kepsek yang sekaligus mendampingi
Kapolsek.
Selama dua sampai tiga jam anak-anak antusias
mendengarkan penjelasan dari Kopolsek. Kami para guru tidak menyangka, ternyata
Kapolsek Sendana, Kabupaten Majene tersebut punya cara tersendiri agar
anak-anak tetap antusias mengikuti Kelas Inspirasi, yaitu dengan cara
menyiapkan hadiah bagi anak-anak yang paling tenang dan tidak ribut di kelas.
Juga bagi anak-anak yang berani bertanya. Sehingga anak-anak berl0mba-lomba
agar tidak ribut dan kemudian berlomba untuk bertanya. Sungguh suasana pada
waktu itu sangat menarik. Lebih-lebih Kapolres menyampaikan dengan santai dan
di selingi candaan.
Sampai-sampai ketika acara sudah selesai dan
anak-anak dipersilakan untuk foto bersama. Anak-anak malah hampir semuanya
sibuk menyalami para polisi tersebut. Karena saking tertariknya mengikuti sesi
itu. Di saat pagi harinya muka anak-anak nampak ketakutan sekarang menjadi
berani. Beberapa anak bilang “Saya ingin seperti bapak”. Wah kami pun dari
guru-guru senang melihat anak-anak yang ada perubahan persepsi pada anak-anak,
yang semula menakutkan menjadi menyenangkan bersama polisi.
Tidak jauh berbeda ketika kami dari pihak sekolah
mendatangkan salah satu Tentara Negara Indonesia, Sri Wahyudi, Danramil, pada 9
September 2013 ke sekolah. Danramil di kecamatan Sendana lama, Kabupaten
Majene. Anak-anak sangat antusias mengikuti sesi Kelas Inspirasi bersama
Danramil. Tidak nampak wajah-wajah ketakutan dari muka anak-anak dari sejak
kedatangan Danramil di pagi hari. Saat dimulai Kelas Inspirasi anak-anak sangat
bersemangat mendengarkan penjelasan bahkan sambil menyanyikan dengan sangat
nyaring ketika menyanyikan lagu-lagu wajib Indonesia mengikuti nyanyian yang
dilantunkan Danramil.
Baik dari pihak rombongan Kapolsek dan Danramil
semuanya datang dengan suka rela, tanpa kami bayar sedikit pun. Malahan dari
pihak mereka menyediakan hadiah untuk murid-murid di sekolah. Kami pihak
sekolah hanya bilang di saat mengundang “Anak-anak di sekolah kami ingin
menjadi seperti bapak. Mereka butuh inspirasi dari bapak. Kami butuh satu hari
agar bapak bisa meluangkan waktunya untuk mengenalkan profesi bapak di
sekolah”. Bersyukur sekali mereka sangat antusias menyambut undangan dari pihak
sekolah. Sri Wahyudi mengungkapkan alasan datang ke sekolah “Saya memiliki
harapan agar sekolah-sekolah di pesolok juga bisa setara kualitasnya dengan
yang di kota, makanya saya minimal ikut mendorong sekolah yang di pelosok.
Tidak hanya lewat pendidikan formal sebenarnya, tapi juga harus lewat non
formal”.
Dari situ kami menyadari bahwa banyak sekali
orang-orang di daerah sekali pun yang peduli dengan kemajuan pendidikan di
daerahnya. Maka dari itu mari kita bersama-sama untuk terus ambil bagian dalam
memajukan pendidikan di republik ini. Seperti juga di pesankan oleh Kapolsek
Alwi Sahri dalam sesi wawancara “Tanpa pendidikan mustahil masyarakat bisa
maju. Oleh karena itu kita perlu mendukung anak-anak agar punya gairah untuk
belajar. Kami dari pihak kepolisian dan secara pribadi berharap kegiatan seperti
Kelas Inspirasi ini perlu dilakukan di tempat lain sebagai salah satu langkah peningkatan
kualitas pendidikan”.
Komentar