Komitmen Berkontribusi (1) Deskripsi Diri dan Peran

 

Gambar: Pembekalan Awardee Penerima BPI


Sebagai awardee penerima BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, saya banyak ditanya oleh para calon pendaftar BPI terkait bagaimana membuat esai komitmen berkontribusi. Maka, pada postingan kali ini saya ingin membagikan esai saya terkait komitmen berkontribusi tersebut yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu; bagian pertama, Deskripsi Diri dan Peran; kedua, Cara Mewujudkan; dan ketiga, Penilaian Diri. Berikut esai bagian pertama terkait Deskripsi dan Peran. 

Deskripsi Diri dan Peran

Saya memilih untuk berkontribusi untuk Indonesia dengan menjadi seorang pendidik, penulis bidang perdamaian, dan pribadi yang mengedepankan prinsip rahmatan lil alamin, memberi kebermanfaatan untuk semesta. Pilihan menjadi pendidik/dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) bagi saya menjadi sebuah pilihan tepat sesuai dengan amanat UUD 1945 alinea empat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai seorang pendidik, saya berkomitmen tinggi seperti juga diinginkan oleh almarhum bapak saya untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya untuk kemudian berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pendidikan. Kedua orang tua saya belum pernah menempuh pendidikan formal namun memimpikan anak-anaknya sekolah sampai perguruan tinggi dan saya sendiri memilih untuk menjadi contoh bagi saudara-saudara dan anak-anak saya sekaligus mendorongnya untuk bisa sekolah sampai perguruan tinggi. Tentu saya sendiri harus berusaha keras untuk bisa kuliah dimana pernah menggeluti profesi sebagai loper koran tahun 2007 di perempatan sebelah barat Nol Kilometer Yogyakarta untuk bisa kuliah S1. Bersyukur sekali kemudian saya bisa kuliah pada tahun 2008 dan mendapatkan beasiswa prestasi daerah pada semester 2, beasiswa prestasi dari Kementerian Agama pada semester 3 dan mendapatkan beasiswa Djarum Beasiswa Plus ketika masuk semester 5.

Setelah lulus S1, saya memilih mengabdi untuk ikut berkontribusi memajukan dunia pendidikan lewat menjadi Pengajar Muda pada Gerakan Indonesia Mengajar dari akhir tahun 2012 sampai awal tahun 2015, yaitu pada angkatan kelima dan ketujuh. Saya menjadi guru di pelosok negeri dengan pertama ditempatkan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dan kemudian bergabung kembali mengabdi di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung. Tentu selain mengajar, saya juga belajar menempa diri untuk menjadi seorang pendidik yang profesional di sekolah. Sekaligus melatih skill kepemimpinan saya lewat inisiasi kegiatan bersama stakeholder di daerah saat itu. Saya yakin bahwa berkontribusi untuk memajukan dunia pendidikan butuh bergandengan tangan, yaitu melibatkan orang sebanyak-banyaknya untuk turut andil. Sehingga, saya bersama satu tim Pengajar Muda di lokasi pengabdian menginisiasi Kelas Inspirasi di Majene yang kemudian berkembang di Makassar dengan berkolaborasi dengan pemuda-pemuda di Makassar dan pemerintah daerah. Di Lampung juga membantu menginisiasi Lampung Mengajar yang kemudian terus berkembang sampai saat ini.  

Dalam bidang kepenulisan, saya memilih untuk menyumbang pemikiran terkait partisipasi menciptakan perdamaian dari mulai tema anti-diskriminasi, Islam agama perdamaian, pendidikan inklusi, moderasi Islam, wasatiyyah Islam, deradikalisasi, dan pendidikan anti-kekerasan seksual. Lagi-lagi pilihan saya ini menjadi salah satu tujuan berdirinya negara Indonesia yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Sejak S1 saya menggeluti dunia kepenulisan dengan mengangkat isu-isu perdamaian bidang pendidikan atau peace education. Tahun 2012 saya menerbitkan buku berjudul Peace Education: Kajian Sejarah, Konsep dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam. Buku tersebut saat ini sudah disitasi sebanyak 83 kali. Saya juga mempromosikan pendidikan perdamaian lewat tulisan artikel di koran terkait non-violence in education. Lebih dari itu, saya kemudian banyak mengkaji tema perdamaian dalam dunia pendidikan yang juga dikaitkan dengan tema keislaman. 

Berikut beberapa judul tulisan saya selama beberapa tahun terakhir dalam bidang pendidikan dan perdamaian, yaitu Building Equal Opportunity and Anti-Discrimination for Students in Australia (2018), Islamic Boarding School and the Deradicalization Efforts of Islamic Education in Madura (2019)Memahami Islam sebagai Agama Perdamaian dalam Perspektif Alquran (2020), Readiness to Implement Inclusive Education in Muhammadiyah Elementary Schools of Yogyakarta (2020), Penguatan Moderasi Islam dalam Pendidikan untuk Merawat NKRI (2021), The Perspectives of Islamic Scholars on Religious Deradicalization and Social Media Roles (2021), The Religious Leaders’ View on Deradicalization Efforts through the Islamic Educational Institutions and Anti-Terrorism Law in Yogyakarta(2022), dan Melawan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Islam Indonesia (2022). Tentu masih banyak lagi karya saya yang masih berkaitan dengan dunia pendidikan, baik dari tema kesehatan mental, implementasi pembelajaran daring, flipped classroom, anti-bullying dan perbandingan pendidikan. 

Sebagai pribadi yang mengedepankan prinsip rahmatan lil alamin, memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk orang lain, saya selalu menanamkan prinsip dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Saat bergabung di UII, saya berkali-kali menjadi ketua tim bidang kerjasama luar negeri, peningkatan kualitas pembelajaran, penjaminan mutu prodi, dan bidang penelitian dan pengabdian. Saya berusaha memberikan pelayanan terbaik. Di lingkungan masyarakat tempat saya tinggal di Mrisi, Kasihan, Bantul, saya menjadi koordinator bidang dakwah dan takmir, saya pun memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Sebelum-sebelumnya, ketika di Majene dan Lampung saya pun mendirikan kelompok belajar dan taman baca. 

Saya akan terus berkomitmen memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan dunia lewat jalan pengabdian di institusi UII dan kepada masyarakat di mana pun berada. Komitmen dengan menggeluti profesi sebagai seorang pendidik, penulis bidang perdamaian, dan pribadi yang mengedepankan prinsip rahmatan lil alamin. 

Komentar

Postingan Populer