Bioetika dan Problem Kemanusiaan
Judul Buku : Bioetika; Sebuah Pengantar
Penulis : William Chang, OFM Cap.
Penerbit : Kanisius
Cetakan : I, 2009
Tebal : 177 halaman
Seorang ibu muda yang baru berkeluarga bingung kala mengalami masalah rumit
yang menyangkut keselamatan hidupnya sendiri dan kandungannya. Dia harus
memilih dan mengambil sebuah keputusan terbaik yang tidak bertentangan dengan
bisikan hati nurani yang benar, baik, dan sehat. Tolok ukur apakah yang perlu
dipegang sehingga tidak sesat dan salah dalam pengambilan keputusan? Dalam
kebingungan yang menggelisahkan, ibu muda itu memutuskan untuk mengusahakan
keselamatan dirinya dan anaknya. Dia mengusahakan kesehatan yang prima dengan
meminta pertolongan medis yang terjangkau. Itu semua agar mereka terhindar dari
dampak-dampak negatif.
Sebenarnya, pengalaman di atas memunculkan beberapa persoalan bioetis, seperti
bagaimanakah proses menyelamatkan hidup ibu dan anak, bagaimanakah campur
tangan medis yang proporsional, bagaimanakah analisis atas dampak-dampak
positif dan negatif dari keterlibatan medis, serta keputusan-keputusan manakah
yang seharusnya diambil dalam kemelut tersebut. Dalam keadaan ini, uluran
tangan untuk keluar dari belenggu kesulitan pantas diberikan.
Buku Bioetika; Sebuah Pengantar ini membantu pembaca untuk mendalami makna
hidup, seksualitas, kesehatan, penyakit, kematian, dan perpanjangan hidup. Bagaimanakah
manusia seharusnya menghargai hidup, menjunjung harkat dan martabat manusia, dan
mengambil keputusan-keputusan penting mengenai hidup? Mengapa tidak semua
campur tangan medis dengan dunia teknologi modern tidak dapat diterima dari
sudut tinjauan hati nurani? Bagaimanakah pandangan global tentang manusia yang
mencari kesempurnaan dalam hidupnya? Jawaban atas rentetang pertanyaan coba
penulis jawab dalam buku ini.
Memberikan jawaban yang tepat, benar, dan bertanggung jawab atas semua
persoalan di atas menjadi tugas bioetika di tengah-tengah dunia modern. Sebagai
ilmu pengetahuan, bioetika turut menyalurkan nlai-nilai yang seharusnya dianut
dalam hidup, pemeliharaan kesehatan, pengobatan, seksualitas, menghadapi
kematian, dan perpanjangan hidup manusia dengan sarana-sarana teknologi modern.
Sikap dasar apakah yang seharusnya dipegang kala seorang wanita mulai
mengandung sesama manusia?
Pertimbangan-pertimbangan arif yang rasional diperlukan sebelum diambil
keputusan mendasar. Jangan sampai manusia sesat atau keliru menentukan langkah
dalam dunia medis atau pengobatan. Dalam konteks ini, sejumlah ketentuan dan
prinsip etis yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan tidak dapat disingkirkan
dalam dunia bioetika. Bioetika akan memberikan indikasi-indikasi yang perlu
diikuti sehingga manusia dapat mengambil keputusan yang terbaik ditengah
situasi yang membingungkan.
Sebenarnya, peran bioetika jauh lebih luas sebab cabang ilmu ini membekali
manusia dengan pengetahuan dasar yang memadai tentang diri, hidup, penyakit, makanan,
minuman, pengobatan, dan langkah-langkah yang perlu segera diambil dalam
menghadapi masalah keselamatan manusia. Sekalipun dikepung oleh perkembangan
teknologi modern, manusia tidak akan kehilangan arah dan pandangan hidup kalau
sungguh memiliki perangkat nilai yang mutlak dibela dalam hidup sebagai manusia.
Gejala yang muncul belakangan ini adalah disorientasi nilai di tengah-tengah
masyarakat yang dilanda era globalisasi. Yang lebih menyedihkan, manusia kadang
lupa di manakah dia sedang berada? Akan kemana dia?
Justru proses menjalani hidup memerlukan medium yang menyadarkan manusia
sebagai makhluk hidup yang bermartabat luhur, berhati nurani, berakal budi, dan
sanggup melakukan banyak hal dalam hidupnya. Hanya saja, manusia cukup sering
lupa membedakan makna di balik dua kata sederhana ini; ‘bisa’ dan ‘boleh. Manusia
modern sudah mencampuradukkan makna keduanya. Manusia umumnya dapat atau bisa
saja melupakan apa pun dalam hidupnya. Masalahnya, apakah manusia boleh
melakukan apa pun yang bisa dia lakukan? Hidup manusia dan keadaan masyarakat
bangsa akan berubah banyak kalau manusia Indonesia lebih pintar membedakan
makna yang tersembunyi di balik kedua kata sederhana ini. Sebuah proses panjang
diperlukan supaya manusia dapat hidup dengan baik sesuai dengan norma objektif
sebagai pribadi dalam suatu kebebasan.
Disamping itu, juga diperlukan kejelian dalam menerapkan teori atau prinsip-prinsip
dasar hidup manusia sambil mengasah ketajaman hati nurani setiap manusia. Ulasan
tentang dunia bioetika terkait dengan peran hati nurani yang benar, sehat, bersih,
dan bertanggung jawab, terutama pada saat-saat pengambilan keputusan penting
yang terkait dengan hidup manusia. Apakah manusia boleh memperpanjang hidup? Apakah
alat-alat yang telah dipasang dalam proses perpanjangan napas kehidupan boleh
dicabut? Kalaupun boleh, syarat-syarat apakah yang seharusnya dipenuhi? Sumbangan
gagasan atau ide bijaksana dari pihak-pihak lain akan menolong manusia menjadi
lebih arif dalam menyikapi dan menjalani hidup sebagai manusia yang bertanggung
jabwab atas seluruh perjalanan hidupnya.
Kehadiran buku ini secara panjang lebar mengupas bioetika, yang akan
menolong manusia untuk hidup lebih sehat, arif, dan bertanggung jawab dalam
menghadapi kasus-kasus kehidupan. Seperangkat arah dan pegangan etis ditawarkan
oleh bioetika sehingga kita memperoleh pandangan menyeluruh pada saat-saat
penting dalam hidup. Nilai-nilai dasar yang diperjuangkan bioetika terutama
terkait dengan keluhuran martabat manusia yang bersifat universal, religius, dan
personal. Disinilah sikap dasar apakah yang seharusnya muncul berhadapan dengan
kompleksitas kemanusiaan.
Komentar